Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Aturan Ketat Sekolah-Sekolah Jepang Terhadap Pakaian Dalam Wanita

REAKSI BERMUNCULAN - Sekolah-sekolah Jepang telah lama terkenal dengan aturan ketat tentang pakaian dan penampilan  para murid, yang dalam beberapa kasus, bahkan berlaku untuk warna pakaian dalam.   Dalam beberapa tahun terakhir, muncul berbagai reaksi terhadap aturan ekstra ketat itu, sehingga menyebabkan banyak sekolah secara bertahap melonggarkan sejumlah di antaranya. Namun, tetap masih banyak  “pembatasan” yang tersisa.


REAKSI BERMUNCULAN - Sekolah-sekolah Jepang telah lama terkenal dengan aturan ketat tentang pakaian dan penampilan  para murid, yang dalam beberapa kasus, bahkan berlaku untuk warna pakaian dalam. 

Dalam beberapa tahun terakhir, muncul berbagai reaksi terhadap aturan ekstra ketat itu, sehingga menyebabkan banyak sekolah secara bertahap melonggarkan sejumlah di antaranya. Namun, tetap masih banyak  “pembatasan” yang tersisa.

"Mayoritas mahasiswa tahun pertama di universitas saya, rambutnya diwarnai," kata Watanabe  Makoto, profesor media dan komunikasi di Universitas Hokkaido Bunkyo di Sapporo. 

"Dan itu akan dianggap tindakan pembangkangan secara sadar setelah mereka tunduk pada aturan ketat seperti itu sepanjang masa sekolah mereka."

"Sekolah masih terlalu konservatif dan mereka berpegang pada nilai-nilai lama dalam masyarakat yang telah berubah total,” katanya.

Sungguh gila rasanya ketika sekolah masih bersikeras setiap orang harus memiliki rambut hitam lurus pada saat yang sama pemerintah menyerukan peningkatan globalisasi dan lebih banyak orang asing tinggal di Jepang, kata Watanabe.

Watanabe lebih lanjut mengatakan dia percaya karena liputan terus-menerus dari beberapa aturan yang sudah ketinggalan zaman dan kontradiktif, sekolah mulai melonggarkan beberapa peraturan yang tidak perlu. 

Misalnya, satu sekolah melarang siswa untuk mewarnai rambut mereka, tetapi kemudian memerintahkan satu siswa dengan rambut coklat tua alami untuk mewarnainya menjadi hitam.

Watanabe mengatakan tidak begitu yakin bahwa aturan ketat itu akan berubah dalam waktu dekat.

"Saya sudah sampai pada kesimpulan bahwa sekolah-sekolah Jepang adalah masyarakat yang hampir tertutup yang tidak banyak berhubungan dengan dunia luar dan kecenderungan konservatif alami mereka membuat tidak mungkin bagi mereka untuk membuka atau menerima bahwa dunia sedang berubah," katanya.

Sementara itu, serikat pengajar Jepang mengkritik penerapan aturan ketat tentang pakaian dan gaya rambut di sekolah.  

Sekolah mengalami kemunduran yang tidak perlu ke Era Meiji, periode 44 tahun industrialisasi yang cepat hingga Juli 1912, kata Terazawa Tamaki,  jurubicara Federasi Guru Nasional,

"Saat itu, pemerintah mengatakan keseragaman dalam masyarakat diperlukan untuk pembangunan bangsa, tetapi itu lebih dari 100 tahun yang lalu dan Jepang sangat berbeda sekarang,” kata Terazawa.

Source: halo jepang

Post a Comment for "Aturan Ketat Sekolah-Sekolah Jepang Terhadap Pakaian Dalam Wanita"