Sebuah survei yang dilakukan oleh Bank Sentral Jepang (BOJ) menunjukkan bahwa konsumen makin terdampak dengan kenaikan harga
LEBIH BURUK – Sebuah survei yang dilakukan oleh Bank Sentral Jepang (BOJ) menunjukkan bahwa konsumen makin terdampak dengan kenaikan harga-harga dan merasa lebih buruk kondisinya.
Persentase responden yang menjawab harga-harga makin mahal dibandingkan satu tahun lalu mencapai tingkat tertinggi dalam sekitar 14 tahun. Jajak pendapat per kuartal BOJ terbaru mencakup sekitar 2.200 orang di seluruh Jepang dengan usia 20 tahun ke atas dan dilakukan dalam periode satu bulan hingga 1 Jun.
Hasilnya menunjukkan 89% responden mengatakan harga-harga melonjak dibandingkan 12 bulan lalu. Ini adalah kenaikan 7,8 poin dibandingkan survei sebelumnya.
Terkait tingkat harga mulai satu tahun dari sekarang, sebanyak 87,1% responden mengatakan harga-harga akan naik lebih jauh. Angka ini naik 2,8 poin dibandingkan data sebelumnya dan merupakan yang tertinggi dalam sekitar 14 tahun.
- Suara menenangkan lonceng-lonceng angin disebutkan dapat memberi kelegaan di tengah musim panas yang menyengat
- Gereja Unifikasi, menjadi pusat perhatian publik usai kematian mantan Perdana Menteri Abe Shinzo
- Sebuah perayaan Festival Bon Jepang atau dikenal Bon Odori diadakan di dekat ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur
Ketika ditanya mengenai kesan mereka terhadap keadaan rumah tangga, sebanyak 43,2% mengatakan “sekarang lebih buruk” yang menunjukkan kenaikan 1,5 poin.
Sebanyak 78,9% responden menyebut harga-harga yang lebih tinggi sebagai alasan pandangan negatifnya.
Source: halo jepang
Post a Comment for "Sebuah survei yang dilakukan oleh Bank Sentral Jepang (BOJ) menunjukkan bahwa konsumen makin terdampak dengan kenaikan harga"